BAB I
PENDAHULUAN
A.
SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu
sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang,
segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe
tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk
mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat,
bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan
psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya,
menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe
itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.
B. TEORI
TIPOLOGI
1. Teori Hippocrates – Gelenus
Terpengaruh oleh Kosmologi Empedokles, yang menganggap bahwa
alam semesta beserta isinya ini tersusun atas empat unsur pokok, yaitu tanah,
air, udara, dan api, yang masing-masing mendukung sifat tertentu, yaitu tanah
mendukung sifat kering, air mendukung sifat basah, udara mendukung sifat dingin
dan api mendukung sifat panas, maka Hippocrates (460 – 370) berpendapat, bahwa
juga di dalam tubuh manusia terdapat sifat-sifat tersebut yang didukung oleh
cairan-cairan yang ada di dalam tubuh, yaitu :
- Sifat kering didukung oleh Cholc,
- Sifat basah didukung oleh Melannchole,
- Sifat dingin didukung oleh Phlegma, dan
- Sifat panas didukung oleh Sanguis.
Hippocrates Galenus berpendapat,
bahwa di dalam tubuh manusia terdapat empat macam cairan pokok, yaitu chole,
melanchole, phlegma, dan sanguis. Sifat kejiwaan tertentu yang khas ini, yang
adanya tergantung kepada dominasi cairan dalam tubuh itu oleh Gelenus disebut
temperamental.
2. Tipologi
Mazhab dan Mazhab Perancis
a. Tipologi Mazhab Itali
Berdasarkan atas data-data yang di peroleh oleh DeGiovani,
serta hukum deformasi yang dirumuskan oleh DeGiovani,Viola dalam
penyelidikan-penyelidikannya menemukan, bahwa ada tiga macam tipe manusia
berdasarkan atas keadaan tubuhnya, yaitu :
(1) Microsplanchnis : ukuran-ukuran
menegak relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung.
(2) Macrosplanchnis : ukuran-ukuran
mendatarnya relatif dominant, sehingga orangnya kelihatan pendek gemuk.
(3) Normosplanchnis : ukuran-ukuran
menegak dan mendatar seimbang, sehingga orang kelihatan seimbang.
Bermacam-macam bentuk tubuh yang demikian itu beralas pada keturunan.
b. Tipologi
Mazhab Perancis
Mazhab Perancis yang dipimpin oleh Sigaud berpendapat, bahwa
keadaan serta bentuk tubuh manusia serta kelainan-kelainannya itu pada pokoknya
ditentukan oleh sekitar atau lingkungan. Yaitu :
(1) Ada lingkungan yang berwujud udara
yang menjadi sumber reaksi respiratoris.
(2) Ada sekitar yang berwujud makan-makanan
yang menjadi sumber reaksi-reaksi digestif.
(3) Ada lingkungan yang berwujud
keadaan-keadaan alam yang menjadi sumber reaksi-reaksi muskuler.
(4) Ada lingkungan yang berwujud keadaan
sosisl yang menimbulkan reaksi-reaksi cerebral.
3. Tipologi
Kretschmer
a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya
Kretschmer menggolong-golongkan atas
dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
1. Tipe piknis:
Sifat-sifat khas tipe ini ialah :
-
Badan
agak pendek,
-
Dada
membulat, perut besar, bahu tidak lebar
-
Leher
pendek dan kuat
-
Lengan
dan kaki lemah
-
Kepala
agak “merosot” ke muka diantara keuda bahu, sehingga bagian atas dari tulang
punggung kelihatan sedikit melengkung
-
Banyak
lemak, sehingga urat-urat dan tulang-tulang tak kelihatan nyata
Tipe ini memperoleh bentuknya yang
nyata setelah orang berumur 40 tahun
2. Tipe Leptosom
Orang yang bertipe leptosom
ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan
tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah: